![$rows[judul]](https://www.lantaran.com/asset/foto_berita/20250129_1726281.jpg)
Lantaran.com,Banyuwangi- Penasihat Hukum Gerakan Aliansi Rakyat Menggugat atau (ARBM) angkat bicara soal kegiatan razia tempat hiburan malam Gabungan dari Jajaran Polresta bersama stakeholder yang berlangsung pada, Rabu (29/02/25) malam. Diduga kuat informasinya bocor ke pemilik sejumlah tempat hiburan malam tutup serentak.
Kritikan tersebut disampaikan Nanang Slamet penasihat gerakan Aliansi Rakyat Banyuwangi Menggugat (ARBM) menyampaikan, informasi kegiatan Aparat Gabungan Polresta bersama stakeholder sudah diketahui pemilik.
"Aneh saja, sepertinya sebelum didatangi petugas beberapa tempat hiburan malam yang jadi target tiba-tiba tutup lebih awal, bahkan dalam waktu di jam yang sama, tidak seperti sebelumnya,"ucap Nanang.
Terkait hal tersebut Nanang mengaku, sebelum aparat gabungan tiba ke lokasi, tim yang dibentuk olehnya melakukan investigasi datang ke sejumlah tempat hiburan malam di Banyuwangi selatan.
"Saat kami datangi ke beberapa tempat karaoke sudah tidak lagi menerima pengunjung, karena katanya akan tutup pada jam 11 malam, soalnya akan ada razia,"ujarnya.
Sebagai masyarakat Banyuwangi dirinya tidak menginginkan giat penertiban peredaran Minol hanya formalitas saja, hanya diberikan efek jerah saja.
"Aparat harus bertindak tegas, pasalnya dari hasil investigasi salah satu tempat hiburan malam di Kecamatan Gambiran sudah didatangi petugas pada 21 Januari lalu, ternyata masih beroperasi dan parahnya lagi beberapa pengunjung kondisi mabuk,"imbuhnya.