![$rows[judul]](https://www.lantaran.com/asset/foto_berita/20240420_145625.jpg)
Menurut sepasang suami istri yang sering bermeditasi di tempat tersebut, sebelum dibangun candi, terdapat sebuah pohon kelampis ireng dan ditemukan sebuah tembikar (kendi besar) serta serpihan guci kuno. Hal ini diyakini bahwa pada zaman dahulu, ada perkampungan di lokasi tersebut.
"Awalnya, ada seseorang dari Bali yang mendapat petunjuk dari leluhur berupa sebuah wisik dan peta. Dia disuruh untuk mencari tempat tersebut dan membangunnya. Setelah berkeliling di tanah Jawa, akhirnya tempat ini ditemukan setelah melalui meditasi dan mendapati cahaya jatuh di sini," terang seorang ibu yang mengaku sering bermediasi ditempat tersebut.
"Dalam wisiknya, orang dari Bali itu menemukan beberapa petunjuk, seperti adanya pohon kelampis dan tembikar. Tempat ini diyakininya sebagai tempat yang dimaksud dalam petunjuk tersebut. Kemudian, tempat ini dibangun seperti yang terlihat sekarang dan diberi nama Candi Purwo Gumuk Gadung." Tambahnya.
Nama Candi Purwo Gumuk Gadung ini juga memiliki makna mendalam. Harapannya, masyarakat tetap ingat dengan kawitan atau sejarah. Candi juga sebagai simbol kebesaran Nusantara dengan kebhinekaan.
Sebuah penemuan arkeologi mengejutkan terjadi di Gumuk Gadung, Candi Purwo, yang memiliki kaitan erat dengan sejarah dan warisan budaya Nusantara. Situs yang kini dikenal sebagai Candi Purwo baru-baru ini ditemukan sejumlah artefak yang menggambarkan simbol-simbol penting dalam sejarah Jawa, termasuk logo Sabdo Palon dan Anoman Murkti.
Menariknya, penemuan ini berdampak langsung pada sebuah misi rahasia yang selama ini dirahasiakan oleh Ketua Umum Pendopo Semar Nusantara. Dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa situs ini diyakini memiliki kaitan dengan Wasiat Leluhur yang harus ditemukan di Purwo.
"Hari Rabu, tanggal 17 April lalu, saya dibawa oleh penunggu situs ini untuk menjelajahi keunikan dan keindahan Candi Purwo. Saya sangat berterima kasih kepada warga Bali pak Wayan yang mendahului pembuatan bangunan candi ini, dengan bantuan masyarakat sekitarnya," ujar Ketua Umum Pendopo Semar Nusantara, Uny Saputra.