![$rows[judul]](https://www.lantaran.com/asset/foto_berita/maxresdefault.jpg)
Karena hidup miskin sejak kecil ia sudah terbiasa menjadi kuli kalau sedang tak ada pekerjaan
Menjalani kehidupannya yang keras dan ingin mengubah nasib pada usia
10 tahun, dia nekat merantau dengan menumpang Kereta barang menuju Jakarta.
Pada saat itu Sutarno tak punya cukup uang sehingga dia harus bekerja di kereta beras angkutan kayu dan sapi.
Masa-masa awal di Jakarta dihabiskan Pak Tarno dengan berjualan minyak tanah keliling kemudian, menjajakkan martabak sebagai jajanan favorit anak-anak saat itu.
Pak Tarno punya trik khusus untuk menarik perhatian anak-anak membeli dagangannya, Yakni dengan memberi pertunjukan sulap gratis setelah dagangan tersebut habis.
Suatu hari di tahun 2009 ketika berjualan di suatu sekolah, Pak Tarno yang tengah beraksi dengan sulapnya dihampiri oleh salah satu guru dari sekolah tersebut guru tersebut.
Sang guru menyarankan Tarno untuk mengikuti ajang pencarian bakat The Master musim ketiga. sumber lain juga menyebut dia mengikuti ajang pencarian bakat sulap itu datang dari tetangganya yang prihatin dengan kehidupan Pak Tarno.